UA-37422325-1 Novi Wijayanti: Ibu Adalah Sosok Favoritku

Minggu, 16 Desember 2012

Ibu Adalah Sosok Favoritku


Liat yang ini juga donggg....!
Memang bagi sebagian orang, kehadiran ibu dianggap sesuatu yang biasa-biasa saja. Namun bagiku, ibu adalah sosok yang luar biasa yang patut direnungkan terus jasa-jasanya. Mengapa? Ibuku aku menyayangimu Ibuku aku menyayangimu, Ibu sosok wanita yang telah melahirkan kita ke dunia. Sembilan bulan lamanya ibu mengandung. Mual, beban berat, sakit punggung mungkin itu hanya sebagian kecil saja dari yang dirasakan oleh ibu. Tanpa mengeluh seorang ibu menjaga kehamilan dengan harapan sang anak dapat lahir dengan selamat dan sehat. Pada proses kelahiran pun ibu harus berjuang demi kelahiran sang buah hati tercinta. Ketika sang buah hati lahir ke dunia, tentu di sambut dengan suka cita. Tangis haru bahagia seakan menghapus rasa sakit selama proses kehamilan dan proses kelahiran. Hari-hari selanjutnya adalah menunaikan amanah yaitu membesarkan sang anak. Kurang tidur, kurang istirahat, telat makan adalah hal rutin yang dilakukan oleh ibu. Belum lagi bila sang anak jatuh sakit, ibu dengan ikhlas tidak tidur semalaman untuk menjaga sang anak. Mendidik sang anak juga menjadi kewajiban sang ibu, di mana mendidik anak dimulai dari dalam kandungan sampai sang anak dewasa. Bisa di katakan rumah dan ibu adalah sekolah dan guru pertama bagi anak. Ya, ibu adalah guru utama dan pertama bagi anak-anak. Pelajaran yang dapat diperoleh gratis tanpa biaya apapun. Belajar bicara, belajar jalan, belajar makan, belajar memakai pakaian dan sebagainya. Kehebatan seorang ibu bukan hanya dalam hal membesarkan anak. Mengurus suami, rumah tangga dan segala pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dengan baik. Semua itu dilakukan mulai dari bangun tidur sampai akan tidur kembali, begitu setiap hari. Jika tidak dilakukan dengan ikhlas tentunya semua pekerjaan tersebut tidak akan terselesaikan dengan baik. Sungguh berat tanggung jawab seorang ibu yang mungkin kita tidak menyadarinya dan menganggap hal itu sesuatu yang biasa saja.
Ketika sang anak beranjak dewasa, ada bermacam  tingkah pola yang secara langsung atau tidak dapat menyakiti hati ibu. Celakanya sang anak tidak merasa melakukan kesalahan yang diperbuatnya. Tentu kita juga sering membuat ibu sedih, marah, kesal, tapi apa reaksi ibu? Kalimat nasehat yang keluar dari beliau. Atas kesalahan apapun yang kita lakukan, ibu tetaplah ibu yang dengan segala kehalusan sifat dan perilakunya akan selalu memaafkan kita. Begitu dahsyat kasih sayang seorang ibu bagi putra-putrinya. Maka, masihkah kita tega menyakiti beliau setelah kita tahu apa yang telah ibu lakukan untuk kita? Pernahkah kita membayangkan jika suatu saat akan ditinggal ibu untuk selamanya? Sudahkah kita membahagiakan ibu kita tercinta atau setidaknya membuat ibu tersenyum? Bila kita belum melakukannya, segera lakukan selagi ada waktu. Jangan jadikan alasan kesibukan untuk menjauh dari ibu. Sudahkah kita memohon maaf atas semua kesalahan kita kepada ibu? Jika belum melakukannya, segeralah memohon maaf dan doa restu selagi kita punya kesempatan. Jangan menunggu esok hari karena kita tidak pernah tahu kapan ajal akan menjemput. Bila ibu kita telah meninggal, jangan pernah lelah dan berhenti berdo’a memohonkan ampunan kepada Allah SWT agar ibu kita mendapat tempat yang layak disisi-Nya. Hormati dan cintailah ibu kita karena apapun yang kita berikan takkan mampu membalas semua pengorbanan dan kebaikan ibu. Sungguh, bukan materi yang ibu harapkan dari kita. Tapi, cukup sekadar perhatian dan do’a. “Yaa Allah, jangan biarkan kami terlambat dalam menyadari bahwa betapa kehadiran seorang ibu di sisi kami itu nilainya luar biasa. Yaa Allah, beri kami kesempatan untuk bisa membahagiakan ibu. Yaa Allah, jadikan sepanjang umur ibu kami dipenuhi barakah-Mu. Yaa Allah, sayangilah ibu kami sebagaimana beliau menyayangi kami sedari kecil hingga kini. Yaa Allah, ampunilah ibu kami. Aamiin
Ibu aku menyayangimu aku janji aku akan membuatmu bangga, jasamu akan selalu kuingat hingga sekarang, esok, lusa, dan selamanya. Sepanjang hidupku.

1 komentar: