UA-37422325-1 Novi Wijayanti: Dibalik Perayaan Valentine Day

Minggu, 06 Januari 2013

Dibalik Perayaan Valentine Day



          Di hari-hari ini, sesekali pergilah ke mall atau supermaket besar, lihatlah interior mall atau supermaket tersebut. Pasti kita akan menjumpai interiornya dipenuhi pernak-pernik entah itu berbentuk pita, bantal berbentuk hati, boneka beruang, atau rangkaian bunga yang didominasi berwarna pink.
Pasti kebanyakan orang sudah paham hal ini, sebentar lagi anak-anak muda di seluruh dunia akan merayakan hari kasih sayang atau lebih terkenal lagi dengan sebutan Valentine Day.
Momentum ini sangat disukai anak-anak remaja, terutama remaja perkotaan. Karena di hari itu, 14 Februari mereka terbiasa merayakan bersama orang-orang yang dicintai atau disayanginya, terutama kekasih.
Valentine Day memang berasal dari tradisi Kristen Barat, namun sekarang momentum ini dirayakan hampir di semua negara, tak terkecuali negeri-negeri Islam besar seperti di Indonesia.
Sayangnya, tidak semua anak-anak remaja memahami dengan baik makna dari Valentine Day itu. Mereka menganggap perayaan ini sama saja dengan perayaan-perayaan lain seperti Hari Ibu, Hari Pahlawan, dan sebagainya. Padahal kenyataanya sama sekali berbeda.        
Hari Ibu, Hari Pahlawan, dan semacamnya sedikit pun tidak mengandug muatan religius. Sedangkan Valentine Day syarat dengan muatan religius, bahkan bagi orang islam yang ikut-ikutan merayakannya, hukumnya bisa musyrik, karena Valentine Day bisa berarti juga ikut mengakui Yesus sebagai Tuhan. Naudzubilahi min Dzalik. 
          
          
          Jadi buat kalian orang muslim saya hanya sekedar mengingatkan saja janganlah kalian ikut-ikutan untuk merayakannya, pahamilah terlebih dahulu makna dari Valentine Day itu apa. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar